Manchester City Hancurkan Chelsea, Enzo Maresca Mengalami Awal Pahit di Stamford Bridge
Pertandingan pembuka Liga Primer Inggris 2024/25 menyuguhkan kejutan besar di Stamford Bridge, di mana Manchester City berhasil merusak debut Enzo Maresca sebagai pelatih Chelsea dengan kemenangan meyakinkan 2-0. Hari itu, dua gol dari Erling Haaland dan Mateo Kovacic menjadi penentu, memastikan tiga poin penuh bagi pasukan Pep Guardiola dan memberikan pelajaran berharga bagi Chelsea yang baru saja berganti pelatih.
Artikel Terkait : Klub Liga Champions DIDESAK untuk Merekrut Wataru Endo Liverpool TERPOPULER
Bagaimana Jalannya Pertandingan?
Sejak peluit pertama dibunyikan, atmosfer di Stamford Bridge terasa tegang, dengan tuan rumah Chelsea yang baru dipimpin oleh Enzo Maresca menghadapi tantangan berat dari juara bertahan Manchester City. City, yang dikenal dengan permainan agresif dan penuh tekanan, segera menunjukkan dominasinya di lapangan. Erling Haaland, striker Norwegia yang sudah terkenal dengan ketajamannya, membuka skor pada menit ke-18 dengan aksi individu yang memukau.
Jeremy Doku, pemain sayap yang dikenal dengan kecepatannya, melakukan penetrasi dari sisi kiri lapangan sebelum mengirimkan umpan silang yang akurat ke kotak penalti. Bernardo Silva, dengan keterampilannya yang luar biasa, menyentuh bola dan mengarahkannya kepada Haaland. Haaland, yang sudah berada dalam posisi strategis, tidak membuang kesempatan tersebut. Dengan sentuhan kelas dunia, ia melewati penjagaan ketat dari Levi Colwill dan Marc Cucurella sebelum melepaskan tendangan cerdik yang meluncur melewati Robert Sanchez. Gol ini membuka keunggulan City dan memberikan dorongan semangat bagi tim tamu.
Chelsea, yang mengandalkan skuad muda yang relatif belum berpengalaman, mencoba untuk merespons dengan meningkatkan tempo permainan. Nicolas Jackson, striker Senegal yang baru bergabung dengan Chelsea, hampir memberikan harapan bagi tuan rumah dengan golnya menjelang akhir babak pertama. Namun, kegembiraan Jackson dan pendukung Chelsea harus sirna ketika wasit menganulir gol tersebut karena Jackson berada dalam posisi offside saat menerima umpan. Keputusan ini menjadi pukulan mental bagi Chelsea, yang sudah berjuang keras untuk mencetak gol penyama kedudukan.
Pada babak kedua, Chelsea berusaha bangkit dari keterpurukan dengan menerapkan strategi ofensif yang lebih agresif. Namun, meskipun mereka berhasil menciptakan beberapa peluang, lini depan Chelsea terlihat kesulitan dalam menyelesaikan peluang-peluang tersebut. Manchester City tetap mempertahankan dominasi mereka di lapangan, dengan penguasaan bola yang tinggi dan pengendalian permainan yang solid. Pep Guardiola, yang dikenal dengan kecerdikannya dalam strategi, tampaknya telah mempersiapkan timnya dengan sempurna untuk menghadapi Chelsea.
Pada menit ke-84, Mateo Kovacic, yang sebelumnya merupakan pemain Chelsea, memberikan kontribusi besar bagi Manchester City dengan gol keduanya. Kovacic, yang memulai laga dengan penuh semangat, menerima bola dari tengah lapangan dan mengabaikan tekanan dari dua gelandang Chelsea, Enzo Fernandez dan Moises Caicedo. Dengan kontrol yang tenang, Kovacic melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Tembakannya yang terarah meluncur cepat melewati tangan Robert Sanchez dan memasuki gawang. Gol ini tidak hanya mengukuhkan kemenangan City, tetapi juga menambah rasa pahit bagi Chelsea yang baru saja kehilangan mantan pemain mereka dalam keadaan yang kurang menguntungkan.
Apa Selanjutnya untuk Chelsea dan Manchester City?
Dengan hasil ini, Chelsea harus menghadapi kenyataan bahwa mereka memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mengatasi kekurangan yang terlihat selama pertandingan. Pertandingan ini menjadi cermin bagi Maresca dan timnya tentang apa yang perlu diperbaiki untuk dapat bersaing dengan tim-tim besar di Liga Primer Inggris. Chelsea akan segera kembali ke panggung Eropa, di mana mereka akan menghadapi Servette dari Swiss dalam play-off Liga Konferensi Europa pada Jumat (23/8) dini hari WIB. Ini adalah kesempatan bagi Chelsea untuk memperbaiki performa mereka dan membuktikan bahwa mereka mampu bangkit setelah kekalahan di laga pembuka.
Sementara itu, Manchester City akan melanjutkan perjalanan mereka di Liga Primer Inggris dengan menghadapi tim promosi Ipswich Town di Etihad Stadium pada Sabtu (24/8). Dengan kemenangan yang meyakinkan di Stamford Bridge, City akan berusaha untuk mempertahankan momentum positif mereka dan melanjutkan dominasi mereka di liga. Pep Guardiola, yang telah membuktikan kehebatannya sebagai pelatih, akan memastikan bahwa timnya tetap fokus dan siap menghadapi tantangan berikutnya.
Secara keseluruhan, pertandingan ini adalah contoh jelas dari betapa kompetitifnya Liga Primer Inggris dan betapa cepatnya permainan dapat berubah. Manchester City menunjukkan mengapa mereka adalah juara bertahan, sementara Chelsea harus segera beradaptasi dan memperbaiki diri untuk menghadapi tantangan-tantangan yang akan datang di musim ini.