Kylian Mbappe Dikecam Usai Gagal Penalti, Real Madrid Tumbang di Anfield

Kylian Mbappe menjadi sorotan tajam setelah gagal mengeksekusi penalti saat Real Madrid kalah 2-0 dari Liverpool di Liga Champions. Kekalahan di Anfield pada Kamis (28/11) dini hari WIB itu menambah tekanan besar bagi sang bintang yang sebelumnya disebut sebagai salah satu transfer terbaik musim ini.

Artikel Terkait : Barcelona 3-0 Brest: Robert Lewandowski Cetak Gol ke-100 di Liga Champions

Kylian Mbappe Dikecam Usai Gagal Penalti, Real Madrid Tumbang di Anfield (1)
Kylian Mbappe Dikecam Usai Gagal Penalti, Real Madrid Tumbang di Anfield 

Laga di Anfield: Mbappe Gagal Jadi Penyelamat

Real Madrid memasuki pertandingan dengan ambisi besar untuk membalas kekalahan sebelumnya di fase grup Liga Champions musim ini. Namun, mereka harus menghadapi perlawanan sengit dari tuan rumah Liverpool yang tampil solid sepanjang pertandingan.

Setelah babak pertama berakhir tanpa gol, Liverpool membuka skor pada menit ke-52 lewat aksi Alexis Mac Allister yang menyelesaikan umpan cantik dari Mohamed Salah. Real Madrid sebenarnya memiliki peluang emas untuk menyamakan kedudukan ketika Lucas Vazquez dilanggar oleh Andrew Robertson di dalam kotak penalti. Sayangnya, Kylian Mbappe yang menjadi eksekutor gagal memanfaatkan peluang tersebut. Tendangannya terlalu lemah dan berhasil ditepis dengan mudah oleh kiper cadangan Liverpool, Caoimhin Kelleher.

Kegagalan Mbappe semakin menambah frustrasi Real Madrid, yang akhirnya harus menerima kekalahan setelah Darwin Núñez mencetak gol kedua Liverpool di penghujung laga.

Fans Real Madrid Murka di Media Sosial

Kegagalan Mbappe mencetak gol dari titik putih menjadi pusat kritik dari para penggemar Real Madrid. Mereka melampiaskan kekecewaan di media sosial, terutama mengingat status Mbappe sebagai pemain dengan reputasi besar yang direkrut secara gratis musim panas lalu.

Salah satu pengguna X (sebelumnya Twitter), @LibanLDN, menulis:
“Ini merangkum malam dan musim Mbappe. Dia membuat transfer yang sebenarnya gratis terlihat seperti buang-buang duit!”

Pengguna lainnya, @TheEuropeanLad, berkomentar pedas:
“Bisa-bisanya orang mencoba memasukkan Kylian Mbappe ke daftar GOAT. Enyah sana!”

Perbandingan dengan Eden Hazard, salah satu transfer gagal Real Madrid, juga mencuat. Akun @views09 menulis:
“Siapa transfer terburuk dalam sejarah Madrid? Kylian Mbappe atau Eden Hazard.”

Sementara itu, akun penggemar Real Madrid @MadridArchives bahkan menyerukan perubahan drastis:
“Mbappe tak bisa mencetak gol. Mbappe tak bisa menggiring. Mbappe tak bisa bikin operan sederhana. Mbappe kalah 90 persen duel. Dia benar-benar beban. Makin cepat kita mencadangkannya untuk Endrick, maka semakin baik.”

Penggemar Liverpool tidak ketinggalan meledek. Akun @LFCTransferRoom mencuit:
“Conor Bradley menyulap Kylian Mbappe jadi ‘Raygun’ 👀.”

Mbappe dan Tekanan untuk Membuktikan Diri

Kritik terhadap Mbappe mencerminkan ekspektasi tinggi yang melekat pada dirinya sejak bergabung dengan Real Madrid. Dengan status salah satu pemain terbaik dunia, ia diharapkan menjadi pemimpin lini depan Los Blancos. Namun, performa inkonsisten dan kegagalan dalam momen krusial seperti di Anfield membuatnya menjadi sasaran utama kekecewaan para fans.

Dalam 10 penampilan terakhirnya bersama Real Madrid, Mbappe hanya mencetak dua gol, sebuah catatan yang jauh dari harapan. Kegagalannya mengeksekusi penalti di laga kontra Liverpool semakin menambah tekanan untuk segera membuktikan kapasitasnya.

Kekalahan dari Liverpool membuat Real Madrid berada dalam situasi genting di fase grup Liga Champions. Dengan hanya mengoleksi lima poin dari lima pertandingan, Los Blancos kini duduk di peringkat keempat klasemen grup, terpaut dua poin dari zona aman. Ancaman gagal lolos ke babak gugur menjadi kenyataan yang harus dihadapi Carlo Ancelotti dan anak asuhnya.

Untuk menyelamatkan kampanye Eropa mereka, Real Madrid harus meraih hasil maksimal dalam tiga laga tersisa melawan Atalanta, RB Salzburg, dan Brest. Namun, dengan performa yang masih jauh dari konsisten, tugas tersebut bukanlah sesuatu yang mudah.

Perjalanan Berat di Depan

Real Madrid kini harus segera bangkit dari keterpurukan. Mereka akan melakoni laga berat melawan Atalanta di Italia, diikuti dengan pertandingan kandang melawan RB Salzburg dan tim kejutan Brest. Jadwal padat ini akan menjadi ujian besar bagi Carlo Ancelotti untuk mengembalikan kepercayaan diri tim dan membuktikan bahwa Real Madrid masih layak bersaing di level tertinggi.

Bagi Kylian Mbappe, momen ini bisa menjadi titik balik untuk membungkam kritik. Namun, jika ia terus gagal menunjukkan performa terbaiknya, kritik dari para penggemar akan semakin membesar, dan statusnya di Santiago Bernabeu bisa berada di ujung tanduk.

Kylian Mbappe menghadapi salah satu periode tersulit dalam kariernya sejak bergabung dengan Real Madrid. Kekalahan 2-0 dari Liverpool tidak hanya merugikan tim, tetapi juga menodai reputasi sang megabintang yang digadang-gadang menjadi solusi lini depan Los Blancos.

Kini, semua mata tertuju pada bagaimana Mbappe merespons kritik ini di laga-laga mendatang. Apakah ia mampu membalikkan keadaan dan membuktikan bahwa ia adalah aset berharga untuk Real Madrid, atau justru semakin menjadi beban bagi raksasa Spanyol tersebut? Waktu yang akan menjawab.