Bruno Fernandes Jadi Masalah Serius untuk Manchester United: Kapten Boros yang Tak Bisa Lagi Diandalkan
Bruno Fernandes, kapten Manchester United, semakin menjadi sorotan negatif setelah beberapa penampilan buruk yang berdampak pada hasil pertandingan tim.

Bruno Fernandes, kapten Manchester United, semakin menjadi sorotan negatif setelah beberapa penampilan buruk yang berdampak pada hasil pertandingan tim. Pemain asal Portugal ini dikenal sebagai sosok yang selalu emosional di lapangan, sering mengeluh kepada rekan setimnya, dan mencoba mengambil risiko besar dalam permainan. Meski demikian, kemampuan Fernandes dalam mencetak gol dan menciptakan peluang selama beberapa musim terakhir membuatnya tetap menjadi andalan. Namun, performa tersebut kini mulai menurun drastis.

Artikel Terkait : Claudio Bravo Siap Kembali dari Pensiun untuk Gantikan Marc-Andre ter Stegen yang Cedera

Bruno Fernandes Jadi Masalah Serius untuk Manchester United Kapten Boros yang Tak Bisa Lagi Diandalkan (1)
Bruno Fernandes Jadi Masalah Serius untuk Manchester United Kapten Boros yang Tak Bisa Lagi Diandalkan (1)

Musim yang Mengecewakan untuk Fernandes

Di musim ini, Bruno Fernandes belum mampu memberikan dampak signifikan di lapangan. Dalam pertandingan pembuka Liga Europa melawan Twente, Manchester United hanya mampu bermain imbang 1-1 di Old Trafford. Meskipun Fernandes selalu berada di tengah serangan, ia tidak bisa memberikan kontribusi yang diharapkan. Ia sering kehilangan bola dan gagal menciptakan peluang yang cukup untuk rekan setimnya.

Menurut data dari Sofascore, Fernandes menyentuh bola 72 kali selama pertandingan, tetapi sering kali kehilangan bola sebanyak 19 kali. Dengan statistik tersebut, sulit untuk memahami mengapa pelatih Erik ten Hag terus memainkannya hingga akhir pertandingan.

Ketergantungan Berlebihan pada Bruno Fernandes

Manchester United, khususnya di bawah kepemimpinan Ten Hag, terlalu bergantung pada Fernandes sebagai kreator serangan. Setiap bola tampaknya harus melewati kakinya, meski hasil akhirnya sering kali mengecewakan. Fernandes kini menjadi pemain dengan jumlah tembakan terbanyak tanpa mencetak gol di liga-liga top Eropa (17 tembakan). Selain itu, ia juga berada di peringkat empat dalam daftar pemain yang membuang peluang besar di Premier League dengan tiga peluang yang terbuang.

Keputusan Ten Hag untuk terus memainkan Fernandes meskipun performanya buruk menimbulkan tanda tanya besar. Kegagalan Fernandes untuk memberikan kontribusi positif tidak hanya merugikan tim, tetapi juga memperburuk situasi sang pelatih, yang kini berada di bawah tekanan untuk mempertahankan posisinya.

Imbalance dan Kebutuhan Eksperimen

Salah satu kritik terhadap peran Fernandes di lapangan adalah kebebasan yang diberikan padanya oleh Ten Hag. Kebebasan ini menciptakan ketidakseimbangan dalam sistem permainan United. Gary Neville pernah menyebut bahwa gaya bermain Fernandes tidak sesuai dengan pola dan sistem yang dibutuhkan dalam sepak bola modern. Gaya bermain bebas ini mungkin berhasil di masa lalu, tetapi tidak lagi memberikan hasil yang sama.

Manchester United sebenarnya memiliki opsi lain untuk posisi gelandang serang. Mason Mount, yang telah pulih dari cedera, bisa menjadi alternatif yang lebih stabil. Christian Eriksen juga mampu bermain lebih ke depan, dengan kemampuan menjaga penguasaan bola yang lebih baik daripada Fernandes.

Bruno Fernandes dan Kapten yang Dipertanyakan

Tanggung jawab sebagai kapten tampaknya menjadi beban tambahan bagi Fernandes. Penampilan buruknya sering kali terlihat terlalu tertekan, dan beberapa mantan pelatih, seperti Alan Pardew, bahkan menyarankan agar ban kapten dicopot darinya agar ia bisa lebih fokus pada permainan. Lisandro Martinez, dengan kemampuan kepemimpinannya yang lebih natural, bisa menjadi opsi kapten yang lebih baik bagi Manchester United.

Apa yang Harus Dilakukan Ten Hag?

Jika Manchester United ingin kembali ke jalur kemenangan dan memperbaiki performa mereka musim ini, Ten Hag perlu membuat keputusan sulit. Mungkin saatnya Fernandes dicadangkan dan tim mencoba formasi serta kombinasi pemain baru. Ketergantungan pada pemain yang sedang dalam penurunan performa tidak akan membawa hasil yang positif.

Manchester United akan menghadapi Tottenham Hotspur dalam pertandingan berikutnya, dan Ten Hag tidak bisa lagi mengambil risiko dengan menurunkan pemain yang tidak konsisten seperti Fernandes. Sebuah kekalahan lagi akan memperburuk situasi klub dan menempatkan masa depan Ten Hag dalam ancaman.

Jika Bruno Fernandes tidak segera bangkit dan memperbaiki permainannya, posisinya sebagai pemain inti dan kapten bisa dipertanyakan, dan hal ini berpotensi berdampak besar bagi masa depan Manchester United di bawah kepemimpinan Ten Hag dan investor baru mereka, INEOS.