Wasit VAR Indonesia vs Uzbekistan 2024 Rugikan Indonesia: Sorotan wasit dan Pendapat Eks FIFA

Kontroversi keputusan VAR semifinal Piala Asia U-23 2024 Indonesia vs Uzbekistan. Sorotan wasit, eks wasit FIFA, & langkah ke depan teknologi VAR sepak bola

Definisi Video Assistant Referee

Sebelum kita membaca lebih dalam kita perlu ketahui apa itu VAR.

Wasit VAR Indonesia vs Uzbekistan 2024 Rugikan Indonesia: Sorotan wasit dan Pendapat Eks FIFA
Wasit VAR Indonesia vs Uzbekistan 2024 Rugikan Indonesia: Sorotan wasit dan Pendapat Eks FIFA

VAR, atau Video Assistant Referee, adalah sistem pemutaran ulang video yang membantu wasit dalam meninjau momen-momen penting dalam pertandingan sepak bola. VAR bertujuan untuk meminimalisir kesalahan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh wasit.

Kontroversi VAR Rugikan Pertandingan Indonesia vs Uzbekistan 2024

Kontroversi mewarnai pertandingan sengit antara Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024. Meskipun berakhir dengan kekalahan 0-2 bagi Timnas Indonesia U-23, perdebatan tak kunjung mereda terkait tiga keputusan Video Assistant Referee (VAR) yang memicu polemik di lapangan.

Keputusan pertama yang menuai kontroversi terjadi pada menit ke-27 ketika Indonesia mendapat tendangan bebas setelah Witan Sulaeman dilanggar di antara kotak penalti. Awalnya, wasit memberikan tendangan bebas untuk Indonesia, namun setelah konsultasi dengan VAR, keputusan itu dibatalkan tanpa memberikan penalti.

Pada menit ke-61, Indonesia seolah berhasil unggul 1-0 melalui gol Muhammad Ferarri, namun gol tersebut dibatalkan setelah wasit mengecek VAR dan menemukan adanya pelanggaran offside sebelum gol tercipta.

Kontroversi kembali muncul pada menit ke-82 saat Rizky Ridho mendapatkan kartu merah setelah dinilai melakukan pelanggaran ketika membuang bola. Meskipun pertandingan berlanjut, wasit akhirnya memutuskan memberikan kartu merah setelah kembali melihat VAR.

Sorotan tak hanya terfokus pada lapangan, namun juga pada kinerja wasit VAR, Sivakorn Pu-udom, yang dinilai mempengaruhi hasil pertandingan. Sebelumnya, Sivakorn telah menuai kontroversi dalam pertandingan pembuka Piala Asia U-23 melawan Qatar, di mana beberapa keputusannya juga menuai kritik.

Pengalaman Sivakorn sebagai wasit FIFA sejak 2013 membuatnya menjadi sosok yang berpengaruh dalam pertandingan. Namun, keputusan-keputusannya yang kontroversial membuatnya menjadi sasaran kritik dari berbagai pihak, termasuk Timnas Indonesia U-23.

Selain itu, keputusan kontroversial juga terjadi melalui wasit lapangan, Shen Yin Hao. Kritik terhadap kepemimpinannya mencuat terutama terkait ketidaknetralannya dalam memimpin pertandingan. Beberapa keputusannya, seperti tidak memberikan pelanggaran yang seharusnya diberikan kepada Indonesia, menuai perdebatan panjang.

Salah satu momen kontroversial terjadi pada menit ke-68, ketika pemain Indonesia, Ivar Jenner, diduga menjadi korban pelanggaran yang tidak diberikan wasit. Meskipun protes dari pemain Indonesia, wasit tetap memutuskan untuk melanjutkan pertandingan, yang kemudian diikuti dengan gol dari Uzbekistan.

Kekalahan dari Uzbekistan membuat Indonesia harus bertarung untuk merebut peringkat ketiga dalam perebutan tempat pada Piala Asia U-23 2024. Meskipun keputusan wasit dan VAR menjadi bahan perdebatan, Timnas Indonesia U-23 harus fokus untuk menghadapi pertandingan selanjutnya dengan semangat dan determinasi yang tinggi.

Perlu adanya evaluasi menyeluruh terkait penggunaan VAR dan kinerja wasit dalam turnamen ini agar pertandingan yang berlangsung lebih adil dan menghindari kontroversi yang merugikan salah satu tim. Hal ini penting untuk menjaga integritas dan sportivitas dalam sepak bola, serta memastikan bahwa keputusan yang diambil dapat mencerminkan keadilan bagi kedua tim yang bertanding.

Artikel terkait: Pratinjau Pemain Inti Tim Portugal untuk Euro 2024

Indonesia vs Uzbekistan Pendapat Wasit Eks FIFA dan Komite Wasit PSSI

Wasit VAR Indonesia vs Uzbekistan 2024 Rugikan Indonesia: Sorotan wasit dan Pendapat Eks FIFA
Pendapat Jimmy Napitupulu Eks. Wasit FIFA mengenai kontroversi VAR Indonesia vs Uzbekistan 2024

Adapun pendapat dari Jimmy Napitupulu Eks. Wasit FIFA Komite Wasit PSSI tentang situasi lapangan Indonesia vs Uzbekistan.

Menurut netizen freekick tetap harus diberikan tetapi setelah wasit lapangan melihat VAR untuk on field review, maka freekick tersebut dibatalkan pada menit 27 dan dimulai lagi dengan dropball, maka case tersebut memang sah dibatalkan.

Lalu kasus ke dua dimana Samanta berada di posisi offside kemudian diberikan kepada ferrari, ferrari mencetak gol, Apakah wasit lapangan langsung mengsahkan gol? tentu tidak.

Jadi posisi sebelum terjadi gol harus melihat APP (Attacking Phase Position) diperiksa apakah ada pelanggaran, jika tidak baru akan disahkan goal dan dilanjutkan kick off, perlu diketahui kamera VAR itu sejajar dengan garis gawang.

Wasit VAR mengatakan possible offside, possible offside. Maka wasit lapangan perlu melihat verifikasi video yang diputarkan oleh replay operator memutarkan video kamera goal line intervention. Kalau diruang VAR akan ditarik ke arah 2 pemain, pemain 2 terakhir dan penyerang yang berada pada posisi offside sehingga akan dapat garisnya.

Setelah dicek oleh wasit lapangan ternyata betul bahwa pemain berada pada posisi offside

Jimmy Napitupulu juga menuturkan VAR liga indonesia akan lebih canggih, VAR bisa ambil dua garis untuk menemukan garis offsidenya, kuncinya bahu yang dihitung untuk offside bukan tangan dikarenakan tangan tidak bisa mencetak gol.

Jimmy Eks Wasit FIFA juga mengingatkan harus sering kita sosialisasikan secara bertahap supaya masyarakat, kita percaya semua orang mencintai Timnas tetapi logika harus berbicara juga dengan aturan yang berlaku.

Jimmy Komite Wasit PSSI mengatakan VAR ini IT terbaru jadi perlu dipresentasikan ke seluruh Liga 1, Apakah itu VAR? apa saja yang bisa diurus VAR, apa yang tidak bisa, perlu diketahui produk ini ratusan miliar harganya, tetapi tugasnya hanya empat saja.

Hal tersebut juga demi indonesia supaya dipandang sebagai netizen teredukasi dengan teknologi terkini yang digunakan dalam pertandingan.